Jakarta Beritafaktanews.id– Nama Tati Sumirah akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Ia menjadi bagian skuad Piala Uber 1975 yang mengantarkan Indonesia merebut gelar juara dunia beregu putri untuk pertama kalinya.
Sepanjang sejarah, Indonesia telah tiga kali meraih gelar Piala Uber, yakni pada 1975, 1994, dan 1996, serta tujuh kali menembus babak semifinal. Pada edisi 1975, tim putri Indonesia tampil gemilang dengan menundukkan Jepang 5–2. Tati Sumirah menjadi salah satu pemain kunci dalam kemenangan tersebut.
Di masa kejayaannya, Tati juga meraih medali perunggu tunggal putri Kejuaraan Dunia 1971 dan menjadi runner-up Singapura Terbuka 1972, di antara sederet prestasi lainnya. Namun, di balik kesuksesan itu, kisah hidupnya berakhir pilu.
Tati Sumirah meninggal dunia pada Kamis (13/2/2020) pukul 22.30 WIB setelah sembilan hari dirawat di ICU RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Ia mengidap penyakit paru-paru dan kadar gula darah tinggi. Hingga akhir hayatnya, ia hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Gantung raket pada 1980-an, Tati tak pernah mendapatkan jaminan pensiun atau bonus besar. “Saya berharap dapat rumah, tapi ternyata hanya dapat sejuta, saya belikan motor Vespa,” ujarnya dalam wawancara pada November 2019.
Bagi Tati, penghargaan bagi atlet di masa lalu sangat minim dibandingkan sekarang. Tanpa dana pensiun, ia hanya mengandalkan bantuan keluarga untuk merawat sang ibu yang telah lanjut usia.
Kisah hidup Tati Sumirah menjadi pengingat bahwa perjuangan atlet untuk mengharumkan nama bangsa semestinya dibalas dengan penghargaan yang layak. Semoga kisah serupa tak lagi menimpa pahlawan olahraga Indonesia. (Red-R12-BFN)