banner 728x250 banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250

Targetkan Groundbreaking Proyek DME Rp39,5 Triliun pada 2026

banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, Beritafaktanews.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) senilai US$2,5 miliar atau sekitar Rp39,5 triliun akan dilakukan pada tahun 2026.

Proyek strategis tersebut menjadi salah satu dari enam proyek hilirisasi batu bara yang tengah dikaji oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sebagai bagian dari program percepatan hilirisasi dan ketahanan energi nasional.

banner 325x300

Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto mengatakan, saat ini perusahaan masih mencari mitra kerja untuk berinvestasi dalam proyek besar tersebut. Ia memberikan sinyal kuat bahwa investor asal China berpotensi menjadi rekan utama dalam pengembangan proyek DME batu bara.

“Insya allah groundbreaking tahun depan, kalau semua lancar. Cadangan sudah siap, lokasi sudah siap, teknologi juga siap. Kami tinggal merampungkan aspek keekonomian bersama Danantara,” ujar Turino di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Turino menjelaskan, perusahaan asal China dipandang paling potensial karena telah memiliki pengalaman panjang dan teknologi pengolahan DME yang telah teruji.

> “Mereka sudah jalan serius lebih dari 20 tahun, teknologinya berkembang pesat dan kapasitas produksinya terus meningkat,” tambahnya.

PTBA memperkirakan proyek DME tersebut akan membutuhkan 5–6 juta ton batu bara per tahun, dengan cadangan khusus sebesar 800 juta ton yang telah disiapkan untuk proyek hilirisasi batu bara.

Investasi Terbesar dari 18 Proyek Prioritas Energi Nasional

Proyek DME batu bara milik PTBA merupakan proyek dengan nilai investasi terbesar dari total 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi yang akan dibiayai Danantara.

Berdasarkan paparan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, pemerintah merencanakan pembangunan proyek DME di enam lokasi, yakni Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin.

Proyek DME tersebut mengambil porsi sekitar 26,52% dari total nilai investasi proyek hilirisasi energi nasional dan diperkirakan dapat menyerap 34.800 tenaga kerja.

Skema Pendanaan Masih Dikaji Danantara

Sementara itu, CEO Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa lembaganya masih mengkaji berbagai skema pendanaan untuk enam proyek gasifikasi batu bara menjadi DME dengan total nilai investasi mencapai Rp164 triliun.

> “Kami ingin mengajak dunia usaha untuk ikut berinvestasi dalam potensi besar sektor hilirisasi energi Indonesia,” ujar Rosan usai konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan II di Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Menurutnya, Danantara tengah mengevaluasi dokumen pra-feasibility study (FS) yang diserahkan oleh Kementerian ESDM, serta mempertimbangkan dua opsi: berinvestasi langsung atau menggabungkan pendanaan BUMN dan swasta dalam proyek tersebut.

“Kami terus mendorong partisipasi sektor swasta dan BUMN untuk memperkuat pendanaan proyek DME. Namun, kami belum dapat menyebutkan pihak mana yang sudah menyatakan minat,” ujar Rosan.

Catatan Redaksi

Jika proyek DME ini terealisasi, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan rantai pasok hilirisasi batu bara terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor LPG. (R01-R12-BFN)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *