Sawahlunto Beritafaktanews.id– Di tengah kekayaan budaya Sumatera Barat, songket Silungkang dari Sawahlunto telah lama dikenal sebagai kain tenun sakral penuh filosofi. Namun, siapa sangka warisan yang biasanya hadir dalam balutan busana adat itu kini tampil lebih modern dan mendunia berkat tangan dingin seorang perempuan muda visioner, Arindha Sukma.
Melalui UMKM Mojao Art yang ia dirikan pada 2022, Arindha berhasil mengubah songket dari sekadar lembaran kain menjadi produk fashion siap pakai yang trendi. Koleksinya meliputi topi, tas, hingga outerwear yang bisa digunakan sehari-hari oleh berbagai kalangan.
“Songket jangan hanya tersimpan di lemari, tapi bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern,” ujar Arindha saat ditemui di galeri kecilnya di Sawahlunto.
Gebrakan ini terbukti berhasil. Promosi gencar lewat media sosial serta partisipasi dalam berbagai event membuat produk Mojao Art kian diminati. Puncaknya, saat tampil di Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCA), lebih dari 80 item ludes terjual. Bahkan, salah satu busana kreasinya sempat dikenakan oleh seorang diva nasional.
Meski permintaan pasar kini menembus 200 pesanan per bulan, Mojao Art sempat terbentur keterbatasan modal. Beruntung, dukungan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sejak awal berdiri sangat berarti. Bantuan berupa mesin jahit dan fasilitas produksi mempercepat Mojao Art berkembang. Kini, omzet kotor usaha ini diperkirakan mencapai Rp600 juta per tahun.
Namun, Arindha tak berhenti di situ. Ia menegaskan visinya membawa songket Silungkang ke pasar internasional. “Songket harus terus hidup, beradaptasi, dan membuktikan bahwa ia bisa bersaing di industri fashion global,” katanya optimistis.
Kisah Mojao Art menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan kreativitas dapat menghidupkan kembali warisan budaya. Tidak hanya dilestarikan, tetapi juga berkembang dan relevan mengikuti zaman.
(R01-R12-BFN)
Publis : Per Berita Fakta News
