SANGGAU, Polda Kalbar – Beritafaktanews.id ,Polres Sanggau bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sanggau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) sekaligus Pelatihan Input Data Aplikasi FASIH (Fasilitasi Integrasi Statistik Hayati) terkait identifikasi pendataan jagung tahun anggaran 2025. Kegiatan berlangsung di Aula Graha Wira Pratama Polres Sanggau, Kamis (18/9/2025) pagi.
Agenda ini merupakan tindak lanjut dari Rakor antara SSDM Polri dan BPS yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pendataan pertanian yang lebih akurat. Komoditas jagung menjadi fokus utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan dihadiri Kabag SDM Polres Sanggau AKP Nana Supriatna, Kepala BPS Kabupaten Sanggau Murohman, SST., S.E., M.Si., para Kapolsek jajaran, Bhabinkamtibmas, serta perwakilan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Kehadiran berbagai unsur ini menegaskan komitmen bersama memperkuat basis data pertanian, khususnya komoditas jagung.
Dalam sambutannya, AKP Nana Supriatna menegaskan kesiapan Polres Sanggau mendukung penuh pelaksanaan pendataan melalui Aplikasi FASIH. “Polres Sanggau akan berperan aktif mendampingi proses input data di lapangan. Personel kami dibekali pemahaman teknis agar mampu mengoperasikan aplikasi FASIH sesuai standar BPS. Dengan begitu, kualitas data yang dihasilkan dapat terjamin,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan peserta agar mengikuti pelatihan dengan serius. “Momentum ini bukan sekadar kegiatan administratif, tetapi bagian penting dalam mendukung program ketahanan pangan. Data yang akurat adalah kunci. Dari data itulah kebijakan dapat disusun tepat sasaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Sanggau Murohman menjelaskan, Aplikasi FASIH dikembangkan untuk menjawab tantangan pendataan pertanian yang semakin kompleks. Dengan sistem terintegrasi, proses input data di lapangan menjadi lebih cepat, praktis, dan minim kesalahan.
“Kolaborasi dengan Polri sangat penting. Kehadiran Bhabinkamtibmas dan jajaran Polsek yang dekat dengan masyarakat memperkuat pengumpulan data hingga ke tingkat desa. Kami sangat mengapresiasi dukungan Polres Sanggau. Pendampingan ini mempermudah petugas lapangan dalam memahami sekaligus mengimplementasikan aplikasi,” tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pendalaman materi dan simulasi teknis penggunaan Aplikasi FASIH, mulai dari tahap login hingga pengisian data lapangan. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti pelatihan yang berlangsung kondusif.
Rakor dan pelatihan ini diharapkan menjadi tonggak awal mewujudkan sistem pendataan pertanian yang presisi di Kabupaten Sanggau. Dengan sinergi Polri dan BPS, data yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi pijakan penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. ( Per / R.01 )
Publis : Per Berita Fakta News













