banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250
Berita  

Pemkab Muba Fasilitasi Mediasi Kasus Dugaan Intimidasi di RSUD Sekayu

Pemkab Muba Fasilitasi Mediasi Kasus Dugaan Intimidasi di RSUD Sekayu

banner 120x600
banner 468x60

SEKAYU Beritafaktanews.id – Dugaan intimidasi dan pengancaman oleh keluarga pasien terhadap salah satu dokter di RSUD Sekayu, Selasa (12/8/2025), mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Rabu (13/8/2025) pagi, Bupati Muba H. M Toha Tohet, SH melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Dr. Apriyadi MSi, menyambangi langsung RSUD Sekayu untuk meminta keterangan dari kedua belah pihak, baik keluarga pasien maupun dr. Syahpri Putra Wangsa.

banner 325x300

Kegiatan tersebut turut dihadiri anggota DPRD Muba Komisi IV, di antaranya M. Ibrahim, Aan Cipta, Ahmad Fauzie, dan Edy Haryanto. Hadir pula Asisten I Setda Muba Ardiansyah PhD, Plt. Kepala Dinas Kominfo yang diwakili Kabid Komunikasi Publik Kartiko Buwono SE MM, serta Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Muba Yettria SKM MSi.

“Kita prihatin atas kejadian seperti ini, jangan sampai terulang,” ujar Sekda Muba Apriyadi.

Apriyadi mengakui bahwa pelayanan RSUD Sekayu mungkin belum sepenuhnya sempurna, namun menegaskan tindakan intimidasi atau ancaman terhadap tenaga medis tidak dapat dibenarkan.

“Mungkin pelayanan masih kurang, tetapi tidak dibenarkan melakukan intimidasi kepada dokter. Semua bisa dibicarakan dengan baik-baik,” tegasnya.

Ia mengingatkan seluruh tenaga medis agar tetap bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Muba. Atas kejadian ini, Pemkab Muba juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak.

“Kita berharap kejadian serupa tidak kembali terulang dan tidak menimbulkan kegaduhan,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Muba Komisi IV, Edy Haryanto, mengatakan kedatangan pihaknya untuk mendengarkan langsung keterangan kedua belah pihak.

“Kami tidak memihak siapapun, tetapi prihatin atas kejadian ini dan menjadikannya pelajaran bagi kita semua,” ucapnya.

Ia menegaskan pihaknya terus menyoroti fasilitas, sarana prasarana, dan pelayanan RSUD Sekayu, namun kembali mengingatkan bahwa intimidasi maupun kekerasan tidak dibenarkan.

Dalam kesempatan itu, dr. Syahpri Putra Wangsa mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan pelayanan sesuai prosedur.

“Pada kejadian tersebut saya diminta membuka masker, namun di ruang perawatan itu hal tersebut tidak diperbolehkan,” jelasnya.

Sementara Putra, perwakilan keluarga pasien, menyampaikan bahwa pihaknya sudah dimediasi oleh RSUD Sekayu pasca-kejadian dan telah menyampaikan permohonan maaf.

“Saya akui saat itu emosi, tetapi terkejut ketika video kejadian itu dipenggal dan diviralkan di media sosial seolah-olah kami melakukan kekerasan kepada dokter,” pungkasnya.(Red-R21-BFN)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *