banner 728x250 banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250

Olah Batubara Jadi Kalium Humat, Bukit Asam Dukung Swasembada Pangan

banner 120x600
banner 468x60

Bukti Nyata Hilirisasi dan Inovasi Ramah Lingkungan di Sektor Pertambangan

Jakarta, Beritafaktanews.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan komitmennya menghadirkan inovasi berkelanjutan di luar sektor energi. Tidak hanya berfokus pada transisi menuju energi bersih, perusahaan tambang pelat merah ini kini mengembangkan pemanfaatan batu bara untuk kebutuhan pertanian.

banner 325x300

Siapa sangka, batu bara yang selama ini dikenal sebagai bahan bakar fosil, di tangan PTBA dapat diolah menjadi kalium humat — bahan alami yang berperan penting menjaga kesuburan tanah. Inovasi ini menambah nilai guna batu bara serta mendukung program swasembada pangan nasional.

Produk Baru: BA Grow Siap Dikomersialisasikan

Kalium humat menjadi salah satu bentuk hilirisasi batu bara yang dilakukan PTBA untuk mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam bidang kemandirian pangan, hilirisasi industri, dan kesejahteraan masyarakat.

PTBA telah menyiapkan produk kalium humat tersebut dengan merek BA Grow, yang akan hadir dalam dua bentuk, yaitu padat dan cair. Produk ini telah memenuhi standar senyawa humat sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019.

“Inovasi ini menjadi bukti bahwa batu bara tidak selalu identik dengan energi fosil yang hitam. Dengan pendekatan teknologi yang tepat, sumber daya alam tersebut dapat diolah menjadi produk ramah lingkungan yang mendukung sektor pangan nasional,” jelas Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto, dalam Hipmi–Danantara Indonesia Business Forum 2025 di Jakarta, Senin (20/10/2025).

Kolaborasi Riset dengan UGM

Turino menambahkan, PTBA membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kalium humat secara lebih luas. Saat ini, perusahaan telah menjalankan pilot project konversi batu bara menjadi kalium humat bersama para ahli geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dari proyek percontohan tersebut, PTBA berhasil memproduksi 150 ton kalium humat per tahun.
“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama. Tidak hanya dengan reseller, tapi juga partner strategis — baik penyedia teknologi maupun investor yang ingin membangun kemitraan jangka panjang. Kami sadar, inovasi sebesar ini tidak mungkin dijalankan sendirian,” ujar Turino.

Dorong Hilirisasi dan Ketahanan Pangan

Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari upaya PTBA memperkuat peran sektor pertambangan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan mengolah batu bara menjadi produk bernilai tambah seperti kalium humat, PTBA tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.

“Hilirisasi batu bara melalui BA Grow adalah bukti bahwa sektor tambang bisa menjadi motor inovasi hijau,” tegas Turino menutup pernyataannya. (R01-R12-BFN)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *