Berita Faktanews – PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) menghentikan sementara seluruh aktivitas produksi, pemanenan, dan pengangkutan kayu per Kamis (11/12/2025). Keputusan ini diambil setelah perseroan menerima Surat Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Kehutanan tertanggal 8 Desember 2025 mengenai penangguhan sementara akses penatausahaan hasil hutan pada wilayah Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Selain surat dari Kementerian Kehutanan, INRU juga menerima Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara tertanggal 10 Desember 2025 yang meminta penghentian seluruh kegiatan penebangan dan pengangkutan kayu eucalyptus hasil budidaya, termasuk dari Perkebunan Kayu Rakyat (PKR). Langkah tersebut diambil sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi dampak banjir dan cuaca ekstrem.
Manajemen INRU dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa penghentian operasional ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap instruksi pemerintah pusat dan daerah. Secara finansial, perusahaan mengakui adanya potensi penundaan penerimaan pendapatan selama masa penangguhan.
Di sisi lain, penghentian sementara operasional berdampak langsung pada pemasok, kontraktor, pelaku UMKM, jasa transportasi, serta masyarakat yang menggantungkan ekonomi pada aktivitas perusahaan. “Perseroan akan melaksanakan langkah mitigasi sosial-ekonomi bersama pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan,” ujar manajemen.
Meski pabrik tidak beroperasi, INRU tetap melakukan pemeliharaan aset pabrik, perawatan tanaman, dan aktivitas esensial lainnya untuk menjaga kesiapan operasional hingga kebijakan pemerintah kembali dipulihkan.
(R01-R12-BFN)
