Cerita Agus Sang Peternak Puyuh di Desa Darmo
Muara Enim, Beritafaktanews.id – Agustian Kholik, atau akrab disapa Agus, seorang peternak puyuh asal Desa Darmo, Kecamatan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, punya kisah inspiratif tentang bagaimana hobinya memelihara unggas kini menjelma menjadi ladang rezeki.
Agus menjadi salah satu penggerak budidaya burung puyuh yang masuk dalam program Transformasi PETI (Pertambangan Tanpa Izin) yang digagas PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Program ini bertujuan mengubah lahan bekas tambang menjadi lahan produktif melalui pertanian dan peternakan, termasuk budidaya burung puyuh.
Perjalanannya berubah signifikan pada 2024, ketika ia berkesempatan bertemu PTBA dan mempresentasikan usaha peternakan puyuhnya. Usaha tersebut mendapat dukungan nyata: pembinaan serta bantuan 3.000 ekor burung puyuh.
“Sejak saat itu banyak kawan yang ingin ikut bergabung. Dari awalnya hanya 6 orang, kini kelompok peternak puyuh Desa Darmo sudah berjumlah 15 orang,” tutur Agus.
Berawal dari modal 500 ekor puyuh pada 2021, kini jumlahnya berkembang pesat hingga mencapai 12 ribu ekor. Seiring bertambahnya populasi, penghasilan yang diperoleh Agus dan kelompoknya juga meningkat. Dari yang semula hanya mampu menjual 4,5–5 kg telur per hari, kini ia mampu memasarkan hingga 90 kg telur per hari.
“Dengan bergabung sebagai mitra binaan PTBA banyak kemudahan yang kami dapat, seperti kesempatan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Semua bantuan dan modal dari PTBA sangat membantu dalam mengembangkan bisnis burung puyuh ini,” jelasnya.
Tak hanya berhenti pada produksi telur, Agus dan kelompoknya kini juga tengah mengembangkan pemanfaatan kotoran puyuh sebagai pupuk organik. Menurutnya, limbah tersebut bernilai ekonomi tinggi dan bisa bermanfaat bagi petani sekitar.
“Insyaallah ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru sekaligus membantu petani sayuran dan buah di sekitar peternakan,” pungkas Agus. (R01-R12-BFN)
