JAKARTA Beritafaktanews.id – Nama Verawaty Fajrin tak akan lekang dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Perempuan kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini, dikenal sebagai satu-satunya pebulu tangkis Tanah Air yang mampu mencetak prestasi cemerlang di tiga sektor sekaligus: tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Karier Verawaty mulai bersinar pada akhir tahun 1970-an. Bersama Imelda Wigoena di sektor ganda putri, ia berhasil meraih berbagai gelar bergengsi seperti Juara Dutch Open 1977, Denmark Open 1977 dan 1978, All England 1979, Canada Open 1979, serta Medali Emas Asian Games 1978. Pasangan ini juga menjadi finalis Kejuaraan Dunia 1980.
Namun, Verawaty tak hanya bersinar di sektor ganda. Ia juga menunjukkan tajinya di nomor tunggal putri. Tahun 1980, Verawaty mengukir sejarah sebagai juara dunia bulu tangkis setelah mengalahkan kompatriotnya, Ivana Lie, dengan skor telak 11-1 dan 11-3 pada final yang digelar di Jakarta. Prestasi ini disusul gelar juara SEA Games 1981 dan Indonesia Open 1982.
Setelah vakum sementara pada 1983-1984, Verawaty kembali berkiprah dan langsung menjadi finalis Malaysia Open 1985 bersama Dwi Elmiyati. Bersama Ivana Lie, ia kembali berjaya dengan menjuarai Indonesia Open, China Open, dan Taiwan Open di tahun 1986.
Tak berhenti di situ, Verawaty juga tampil gemilang di sektor ganda campuran. Ia menjadi juara Malaysia Open 1986 bersama Bobby Ertanto. Kemudian, bersama Eddy Hartono, Verawaty meraih gelar World Cup 1986, Malaysia Open 1988, Indonesia Open 1989, Dutch Open 1989, dan SEA Games 1989. Ia juga menjadi finalis Kejuaraan Dunia 1989 dan Asian Games 1990.
Kiprah dan dedikasi Verawaty Fajrin menjadikannya sebagai legenda bulu tangkis Indonesia yang tak tergantikan. Sayangnya, Verawaty tutup usia pada Minggu, 21 November 2021. Kepergiannya menjadi duka bagi dunia olahraga Indonesia.
Namun, semangat juangnya dan prestasi gemilangnya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bulu tangkis Indonesia.
(Red-R12-BFN)