banner 728x250 banner 728x250 banner 728x250
banner 728x250

banner 728x250

“Dr. Herman Hofi Munawar: Berantas Korupsi Tanpa Mengabaikan Prinsip Hukum dan Keadilan”

“Dr. Herman Hofi Munawar: Berantas Korupsi Tanpa Mengabaikan Prinsip Hukum dan Keadilan”

banner 120x600
banner 468x60

Ket.Foto : Dr.Herman Hofi Munawar Pengamat Hukum Dan Kebijakan Publik

Pontianak ,25 September 2025 – Beritafaktanews.id, Tokoh masyarakat Kalimantan Barat, Herman HofI Munawar, menegaskan pentingnya menegakkan hukum pemberantasan korupsi dengan cara-cara yang bersih, adil, dan transparan. Ia menilai, tindak pidana korupsi memang kejahatan luar biasa dan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana kemanusiaan. Namun, dalam proses penegakan hukumnya, aparat penegak hukum (APH) tidak boleh bertindak sewenang-wenang.

banner 325x300

“Penegakan hukum tidak boleh dilakukan dengan cara melanggar hukum. Ini bukan sekadar slogan, tetapi pondasi utama sebuah negara hukum. Ketika APH menggunakan cara-cara yang dipaksakan, mereka justru merusak fondasi itu sendiri,” tegas Herman, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, praktik seperti yang kerap disampaikan sebagian aparat, yakni “sikat saja dulu, nanti pengadilan yang membuktikan,” merupakan logika yang cacat dan sangat berbahaya. Prinsip dasar praduga tak bersalah justru diabaikan.

“Pendekatan seperti itu membalikkan logika hukum. Seharusnya setiap orang dianggap tidak bersalah sampai ada bukti kuat yang membuktikan sebaliknya. Tanpa bukti yang memadai, seseorang tidak bisa begitu saja dijadikan tersangka,” ujarnya.

Herman menambahkan, ketika aparat menggunakan kekuasaan sebagai alat utama, mereka seolah menjadi jaksa, hakim, dan algojo sekaligus. Hal ini membuka pintu kesewenang-wenangan yang dampaknya bisa menghancurkan reputasi, karier, dan kehidupan seseorang, bahkan sebelum kasusnya disidangkan.

“Dipanggil aparat dalam kasus yang masih sumir saja sudah bisa menghancurkan nama baik seseorang dan keluarganya. Meskipun nanti terbukti tidak bersalah, ‘cap’ tersangka itu sulit hilang,” ungkapnya.

Ia mengingatkan, keadilan sejati tidak dapat dibangun di atas kebohongan dan rekayasa. Jika bukti dipalsukan atau keterangan ahli dipesan hanya untuk memperkuat tuduhan, proses peradilan hanya akan menjadi sandiwara.

“Jika masyarakat melihat penegakan hukum hanya jadi alat kekuasaan, kepercayaan terhadap negara akan runtuh. Apa gunanya hukum jika bisa digunakan untuk menjebak siapa saja?” kata Herman.

Meski demikian, Herman menegaskan komitmennya bahwa korupsi harus tetap diberantas hingga tuntas. Namun, cara memberantasnya harus sejalan dengan prinsip keadilan.

“Korupsi harus di-nol-kan. Tapi melawan korupsi tidak cukup hanya dengan menangkap dan memenjarakan orang. Pemberantasan korupsi sejati harus dilakukan dengan cara-cara yang bersih, adil, dan transparan. Keadilan sejati datang dari kebenaran, bukan dari kekuasaan,” pungkasnya.( Per / R.01 )

Sumber : Dr.Herman Hofi Munawar Pengamat Hukum Dan Kebijakan Publik

Publis : Per Berita Fakta News

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *